Tentang Stasiun Jatake

Stasiun Jatake dibangun di atas lahan seluas 2.435 m2. Di area tersebut nantinya akan dibangun gedung stasiun kereta dengan luas bangunan ± 3.000 m2 (3 lantai), yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2025.

Dirancang oleh Arkonin yang merupakan biro arsitektur terkemuka, desain Stasiun Jatake mengadaptasi gaya modern tropis dengan tata ruang yang sangat fungsional. Arsitekturnya mengadaptasi beberapa instrumen bangunan hijau seperti sirkulasi udara yang alami di zona publik dan penggunaan panel surya untuk efisiensi penggunaan listrik.

Pembangunan gedung Stasiun Jatake dimaksimalkan dalam tiga lantai, yang ditujukan untuk area aktivitas penumpang kereta, zona komersial, dan area kantor PT KAI. Panjang peronnya 250 meter dengan lebar masing-masing peron 6 meter. Di sisi luar bangunan, terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda.

Keberadaan Stasiun Jatake juga akan memudahkan akses ke Hiera, kawasan seluas 108 hektare. Diproyeksikan sebagai "Heartland of BSD City", kawasan Hiera saat ini berada dalam tahap pembangunan infrastruktur serta pengembangannya menerapkan konsep keberlanjutan lingkungan.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk bersepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pembangunan, Penyerahan, Pengoperasian, Perawatan dan Pengusahaan Stasiun Baru di KM 36+700 s.d KM 37+200 antara Cicayur – Parung Panjang – Cilejit Lintas Tanah Abang – Merak Desa Jatake Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang.

Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis dan Siswanto Adisaputro selaku Kuasa Direksi BSD. Penandatangan juga disaksikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Danto Restyawan, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama BSD Petrus Kusuma di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

PKS ini dimaksudkan sebagai tindak lanjut perjanjian rencana pembangunan dan sebagai pedoman pelaksanaan proyek. Adapun ruang lingkup perjanjian tersebut terdiri dari pembangunan, penyerahan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan stasiun baru.

Stasiun baru tersebut dibangun di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan terletak di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang sebelum Stasuin Cilejit. Dibangun di atas lahan seluas 2.806 m2, stasiun ini akan memiliki 3 lantai. Dilengkapi fasilitas pendukung kenyamanan pelayanan sesuai standar pelayanan, dilengkapi dengan eskalator, lift, area komersial, perparkiran sepeda, motor, dan mobil serta fasilitas integrasi moda lanjutan.

Pembangunan stasiun juga dilakukan beriringan dengan pembangunan pemukiman oleh BSD di kawasan tersebut. Pembangunan stasiun baru tersebut direncanakan akan dimulai konstruksinya pada Maret 2021 dengan target penyelesaian selama 1,5 tahun.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengatakan mobilitas masyarakat perlu diimbangi oleh prasarana dan sarana yang memadai. Oleh karena itu pihaknya menyambut baik kesepakatan ini dimana akan dibangun stasiun baru.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BSD dan KAI yang menginisiasi rencana pembangunan stasiun baru ini. Hal ini dapat menjadi role model kontribusi investasi badan perusahaan dan kerja sama seluruh stakeholder dalam rangka mewujudkan pembangunan bersama perkeretaapian,” ujar Danto Restyawan.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan kolaborasi BUMN dan swasta ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang yang hendak beraktivitas ke DKI Jakarta menggunakan transportasi KRL yang dikenal murah, cepat, aman, dan nyaman.

“Kerja sama ini merupakan wujud keterlibatan aktif sektor swasta dan BUMN dalam pembangunan infrastruktur untuk melayani masyarakat tanpa membebani APBN. Semoga kerjasama ini bisa menjadi pilot project Swasta dan BUMN dalam membangun perekonomian nasional,” ujar Didiek.

Didiek mengatakan, ke depan pihaknya akan mengembangkan stasiun ini menjadi stasiun yang terintegrasi dengan moda-moda yang lain dan menjadi pengembangan kawasan yang modern di wilayah ini.

Hal ini sesuai dengan visi KAI yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia

Sementara Siswanto Adisaputro selaku Kuasa Direksi BSD berharap dengan dibangunnya stasiun baru di Desa Jatake ini pihaknya dapat memenuhi kebutuhan transportasi umum masyarakat BSD dan sekitarnya yang mana terdapat pengembangan perumahan dan kota mandiri skala besar.

“Kegiatan hari ini semoga dapat berjalan dengan lancar dan diselesaikan dengan baik sehingga dapat diwujudkan sistem transportasi, infrastruktur, manajemen transportasi yang baik. Sehingga akan terwujud kota yang terintegrasi antara area hunian, area komersial, dan transportasi massal yang berorientasi TOD,” ujar Siswanto.

Stasiun Jatake akan dilayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Cilejit, Maja, dan Rangkasbitung.

Saat ini terdapat 218 perjalanan KRL perhari untuk lintas Tanahabang – Rangkasbitung dengan rata-rata volume pengguna KRL per hari sebanyak 80 ribu pengguna. Dengan adanya stasiun baru tersebut, diharapkan jumlah pengguna KRL yang terlayani akan semakin meningkat.

Saat ini, Di Stasiun Pondok Ranji saja yang melayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Cilejit, Maja dan Rangkasbitung dengan rata-rata volume penumpang harian sebanyak 3.546 penumpang per hari pada masa PSBB Transisi. Pada masa normal, jumlahnya mencapai rata-rata 10.892 penumpang per hari.

Stasiun Pondok Ranji Diperluas Untuk Fasilitasi Pejalan Kaki

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pemugaran Stasiun Pondok Ranji di Tangerang Selatan. Groundbreaking proyek pengembangan stasiun dilakukan hari ini.Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam groundbreaking mengatakan bahwa pengembangan stasiun ini ditargetkan akan selesai bulan April 2021.

“Saya harapkan proyek ini berjalan segera, dan kita harus janji sebelum April ini bisa selesai,” ujar Budi Karya dalam sambutannya.

Proyek pengembangan stasiun ini akan digarap KAI bekerja sama dengan PT Jaya Real Property. Dalam keterangan yang diterima Modernland Cilejit, pengembangan yang dilakukan adalah penambahan akses keluar masuk stasiun Pondok Ranji, peningkatan lot parkir, hingga pengembangan area komersial.

Pengembangan pada akses stasiun dilakukan dengan menambah akses pejalan kaki menuju Kawasan Pemukiman Bintaro Jaya yang berada di seberang Jalan Tol Jakarta Serpong. Akses baru tersebut akan berbentuk connector bridge alias jembatan penghubung agar semua jalur KRL dari Tanah Abang dapat mengusung konsep TOD

Keberadaan akses keluar masuk stasiun yang baru disebut dapat mengurai kepadatan di sekitar Stasiun Pondok Ranji. Saat ini akses stasiun hanya melalui Jl. WR Supratman, yang bentuknya sempit dan padat.

Kemudian, peningkatan pelayanan dilakukan dengan menambah kapasitas area parkir. Mulai dari lot parkir roda 4 yang semula hanya 26 lot menjadi 83 lot. Sementara itu, kapasitas parkir roda 2 yang semula 400 lot menjadi 1.200 lot.

Pengembangan juga dilakukan pada area komersial di stasiun sehingga para pengguna KRL dapat lebih nyaman saat berada di stasiun.

Kembali ke Budi Karya, dia menyatakan bahwa banyak warga Tangerang Selatan yang bekerja di pusat kota Jakarta. Kereta api commuter line menjadi salah satu transportasi favorit mereka. Sementara Stasiun Pondok Ranji sendiri menurutnya merupakan salah satu stasiun terpadat di Tangerang Selatan.

“Memang masyarakat Kota Tangerang Selatan banyak yang bekerja dan beraktivitas di wilayah DKI Jakarta dengan lebih banyak memilih menggunakan KRL. Salah satu stasiun yang padat adalah di Stasiun Pondok Ranji ini,” jelas Budi Karya.

Jatake akan menjadi stasiun KRL termegah yang ada Tangerang, Banten sekaligus calon kebanggaan warga BSD City dan sekitarnya.

Stasiun ini dibangun di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Fasilitas tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land.

"Proyek seperti ini biasanya kita sebut creative financing, di mana fungsi prasarana transportasi dikerjasamakan dengan swasta," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat groundbreaking pada 30 Maret 2024 lalu, dikutip dari situs resmi Kemenhub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita butuh lebih banyak lagi pembangunan seperti ini sehingga titik-titik simpul transit oriented development (TOD) dapat terintegrasi dengan kereta api," tegasnya.

Pembangunan Stasiun Jatake dimulai sejak Januari 2024. Proyek ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada pertengahan 2025.

Stasiun Jatake berada di KM 37+045 Rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Stasiun ini bakal memiliki panjang peron 250 meter dan lebar masing-masing peron 6 meter.

Berdasarkan situs resmi Sinar Mas Land, stasiun ini dibangun di atas lahan seluas 2.435 meter persegi (m2). Area ini akan 'disulap' menjadi gedung tiga lantai dengan total luas bangunan 3.000 m2.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan rute KRL jalur Rangkasbitung selama ini melayani 205 perjalanan berkat operasional 21 trainset. Secara khusus, pada peak hour di pagi hari ada 61 perjalanan dan peak hour di jam pulang kantor mencapai 57 perjalanan.

"Kami mengapresiasi langkah Sinar Mas Land untuk mengedepankan fasilitas kendaraan umum berupa KRL bagi penghuni, pengunjung, dan masyarakat di sekitar BSD City," tutur Didiek.

Sementara itu, CEO Strategic Land Bank Sinar Mas Land sekaligus Direktur PT Bumi Serpong Damai Christopher Siswanto Adisaputro meyakini kerja sama dengan KAI adalah langkah yang tepat.

Christopher percaya Stasiun Jatake dan wilayah sekitar BSD bakal berkembang secara optimal dalam waktu dekat. Ia juga berharap penumpang KRL bisa terdistribusi dengan baik berkat keberadaan stasiun ini.

"Kami harap, Stasiun Jatake akan memudahkan akses bagi penghuni BSD City dan warga di sekitar Kabupaten Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya, sehingga mendorong kemajuan ekonomi bagi warga sekitar. Jika masyarakat terdorong untuk lebih menggunakan kendaraan umum, maka akan mengurangi pula jejak karbon dan polusi udara," jelasnya.

Perancang Stasiun Jatake adalah biro arsitektur bernama Arkonin. Desain yang dipilih bergaya modern tropis dengan tata ruang sangat fungsional.

Gaya arsitektur stasiun ini diklaim mengadaptasi beberapa instrumen bangunan hijau. Ini mencakup sirkulasi udara alami di zona publik dan penggunaan panel surya untuk efisiensi penggunaan listrik.

Tiga lantai gedung yang dibangun diharapkan bisa maksimal untuk area aktivitas penumpang KRL, zona komersial, dan kantor PT KAI. Selain itu, ada fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda.

Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pentingnya peran serta pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini disampaikan Menhub saat melakukan peletakkan batu pertama (groundbreaking) di lokasi bakal Stasiun Baru Jatake di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (30/3).

Prosesi groundbreaking tersebut menandai dimulainya pembangunan stasiun oleh Sinarmas Land melalui PT Bumi Serpong Damai yang berkolaborasi dengan Pembangunan Stasiun Baru Jatake. Hal ini merupakan suatu bentuk komitmen bersama yang mensinergikan kontribusi antara pemerintah, BUMN, dan swasta dalam merealisasikan pembangunan prasarana perkeretaapian Indonesia tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Oleh karena itu, saya mengapresiasi kerja sama yang sangat baik antara PT KAI dan PT Bumi Serpong Damai dalam pelaksanaan pembangunan Stasiun Baru Jatake. Proyek seperti ini biasanya kita sebut creative financing dimana fungsi prasarana transportasi dikerjasamakan dengan swasta. Kita butuh lebih banyak lagi pembangunan seperti ini sehingga titik-titik simpul TOD dapat terintegrasi dengan kereta api," ujar Menhub. Pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD (Transit Oriented Development) sebagai fasilitas kota baru untuk mengurangi kepadatan transportasi di jalan raya melalui pemaksimalan penggunaan kendaraan umum. Dengan berbasis TOD, pembangunan Stasiun Baru Jatake secara strategis akan menghubungkan moda transportasi KRL dengan kawasan BSD City. "Saya berpesan, semoga bisa difasilitasi feeder-feeder pada kantong-kantong pemukiman di luar BSD karena masyarakat di luar BSD juga membutuhkan aksesibilitas. Sehingga, peralihan masyarakat dari menggunakan angkutan pribadi menjadi angkutan massal perkotaan dapat terwujud," kata Menhub. Hal senada disampaikan Direktur PT Bumi Serpong Damai Christopher Siswanto Adisaputro. Ia juga berharap keberadaan Stasiun Jatake dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan sustainabilitas khususnya di wilayah Tangerang Selatan. "Kami harap, Stasiun Jatake akan memudahkan akses bagi penghuni BSD City dan warga di sekitar Kabupaten Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya, sehingga mendorong kemajuan ekonomi bagi warga sekitar. Jika masyarakat terdorong untuk lebih menggunakan kendaraan umum, maka akan mengurangi pula jejak karbon dan polusi udara," kata Christoper. Stasiun Jatake dibangun di atas lahan seluas 2.435 m2. Pembangunan stasiun ini sudah dimulai sejak Januari 2024 dan direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2025. Di area tersebut nantinya akan dibangun gedung stasiun kereta api dengan luas bangunan ± 3.000 m2 (3 lantai). Stasiun Jatake berada di KM 37+045 Rute Tanah Abang-Rangkas Bitung. Stasiun ini akan memiliki panjang peron 250 meter dan lebar masing-masing peron 6 meter. Di dalam gedung stasiun, akan ada area untuk aktivitas penumpang, zona komersial, dan ruang kantor PT KAI. Sementara di bagian luar terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda. Stasiun ini diproyeksikan mampu melayani 20.000 penumpang setiap harinya. Nantinya, jika sudah terbangun, stasiun Jatake akan diserahkan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land kepada PT KAI sebagai pengelola pengoperasian. Turut menghadiri acara ini, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, PJ Bupati Tangerang Andy Oni, Direktur SDM dan Umum PT KAI Rosma Handayani, Dkrektur Utama PT KCI Asdo Artriviyanto. (RYS/HH/SR/BRD)

Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau titik lokasi rencana pembangunan Stasiun Kereta Api Jatake, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (6/3).

"Pemerintah selalu memberikan dukungan bagi swasta untuk melakukan inisiatif membangun. Oleh karenanya dari diskusi yang sudah dilakukan, kami memutuskan akan memberikan izin untuk membangun Stasiun Jatake ini," kata Menhub.

Pembangunan Stasiun Jatake akan dilakukan dengan skema konsesi antara PT Kereta Api Indonesia dengan pihak swasta dalam hal ini PT Sinar Mas Land (Bumi Serpong Damai).

Menhub mengatakan, beberapa hari yang lalu PT Sinarmas Land telah mempresentasikan rencana pembangunan stasiun dan mengajukan beberapa alternatif titik lokasinya.

“Memang ada beberapa catatan, tapi bisa didiskusikan dengan Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI. Kami berharap pembangunan dapat dilakukan sesegera mungkin,” ucap Menhub.

Menhub menjelaskan, dengan pembangunan Stasiun Jatake ini akan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat yakni : Pertama, memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kedua, mengembangkan kawasan pemukiman yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ketiga, menggiatkan kegiatan ekonomi di masa pandemi.

“Upayakan pembangunan stasiun ini melibatkan masyarakat setempat agar saudara kita yang terdampak bisa mendapatkan pekerjaan. Harapannya ini bisa selesai dalam satu tahun,” tutur Menhub.

Titik lokasi pembangunan Stasiun Jatake berada di lintas Tanah Abang – Merak pada KM 37+045 antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang.

Turut mendampingi Menhub dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan KA Danto Restyawan, Direktur Prasarana KA Heru Wisnu Wibowo, Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia Heru Kuswanto, serta Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta - Banten Rode Paulus.(LNM/RDL/LA/JD)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat (tidak jarang perubahan yang besar) seiring dengan penyelesaiannya.

Stasiun Jatake merupakan stasiun kereta api yang akan dibangun dan terletak di Jatake, Pagedangan, Tangerang; hanya melayani KRL Commuter Line Tanah Abang–Rangkasbitung.

Moda transportasi di Indonesia kian berkembang pesat. Tak hanya memberikan pembaruan, namun menghadirkan juga terobosan baru yang kian memanjakan para penggunannya.

Salah satu yang terbaru adalah pembangunan stasiun KRL termegah yang ada di Tangerang, Banten, yakni Stasiun Jatake.

Stasiun ini dibangun di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Fasilitas baru ini ternyata merupakan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land.

Nantinya, stasiun megah ini akan menjadi kebanggaannya warga BSD City dan sekitarnya.

"Proyek seperti ini biasanya kita sebut creative financing, di mana fungsi prasarana transportasi dikerjasamakan dengan swasta," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat groundbreaking pada 30 Maret 2024 lalu, dikutip dari situs resmi Kemenhub.

"Kita butuh lebih banyak lagi pembangunan seperti ini sehingga titik-titik simpul transit oriented development (TOD) dapat terintegrasi dengan kereta api," tegasnya.

Mengenal Jatake, stasiun KRL termegah di Tangerang/Foto: Dok. Sinar Mas Land/BSD

Beauties, pembangunan Stasiun Jatake ini baru dimulai pada Januari 2024 lalu. Proyek ini ditargetkan akan selesai dan mulai beroperasi pada pertengan 2025 mendatang.

Stasiun ini berada di KM 37+045 Rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Nantinya, akan memiliki panjang peron 250 meter dan lebar masing-masing peron adalah 6 meter.

Berdasarkan situs resmi Sinar Mas Land, stasiun ini dibangun di atas lahan seluas 2.435 meter persegi (m2). Area ini akan 'disulap' menjadi gedung tiga lantai dengan total luas bangunan 3.000 m2.

Perancang Stasiun Jatake adalah biro arsitektur bernama Arkonin. Desain yang dipilih bergaya modern tropis dengan tata ruang sangat fungsional.

Lebih lengkap tentang Stasiun Jatake, baca selengkapnya di sini.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Sinar Mas Land, melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk, bersama PT KAI (Persero) kerja sama membangun stasiun kereta di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Lokasi stasiun ini berada di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang.

Mengutip keterangan tertulis Sinar Mas Land, Minggu (31/3/2024), pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD (Transit Oriented Development) sebagai fasilitas kota baru untuk mengurangi kepadatan transportasi di jalan raya melalui pemaksimalan penggunaan kendaraan umum.

Ke depannya Stasiun Jatake yang terbangun ini akan diserahkan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land kepada PT KAI sebagai pengelola pengoperasian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam acara seremoni peresmian proyek mengapresiasi kerja sama antara PT KAI (Persero) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam pelaksanaan pembangunan Stasiun Baru Jatake.

"Pembangunan Stasiun Baru Jatake ini merupakan suatu bentuk komitmen bersama yang mensinergikan kontribusi antara Pemerintah, BUMN, dan pihak swasta dalam merealisasikan pembangunan prasarana perkeretaapian Indonesia yang modern dan terintergrasi," ujar Budi Karya dikutip dari keterangan tertulis Sinar Mas Land.

Sementara Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengapresiasi langkah Sinar Mas Land untuk mengedepankan fasilitas kendaraan umum berupa Kereta Rel Listrik bagi penghuni, pengunjung, dan masyarakat di sekitar BSD City. Didiek menjelaskan Commuter Line Rangkasbitung melayani 205 perjalanan dengan mengoperasikan 21 trainset tiap harinya.

Saat peak hour pagi melayani 61 perjalanan dan peak hour sore sebanyak 57 perjalanan. Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL di lintasan tersebut sepanjang tahun 2024 ini, sebanyak 6.260.966 orang tiap bulannya, dengan volume tertinggi pada Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Kebayoran.

"Sementara sepanjang Maret 2024, volume pengguna di Stasiun Rangkasbitung sebanyak 11.000 orang per hari, Stasiun Parung Panjang sebanyak 11.739 orang per hari, dan Stasiun Serpong sebanyak 6.034 orang per hari," terang Didiek.

CEO Strategic Land Bank Sinar Mas Land sekaligus Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Christopher Siswanto Adisaputro menambahkan Bersama PT KAI, perusahaan mengembangkan Stasiun Jatake di lokasi dipercaya akan berkembang dengan optimal dalam waktu dekat, agar penumpang bisa terdistribusi dengan baik.

"Kami harap, Stasiun Jatake akan memudahkan akses bagi penghuni BSD City dan warga di sekitar Kabupaten Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya, sehingga mendorong kemajuan ekonomi bagi warga sekitar. Jika masyarakat terdorong untuk lebih menggunakan kendaraan umum, maka akan mengurangi pula jejak karbon dan polusi udara," tutur Christopher